Rabu, 07 April 2010

Seuntai Makna Cinta

Langit terlihat semakin cerah,kabut pagi mulai pudar,dan menyari mulai pancarkan sinarnya.Sepasang mata indah terus memandang ke ufuk timur.Dengan butiran-butiran tasbih yang berputar pelan,bibir tipis yang berbisik dzikir,dan sebuah Al-Qur’an yang diapit jari-jari mungil di tangan kirinya.

Naya namanya.Lengkapnya Naya Zulaikhah,gadis cantik berkulit putih,bermata indah,hidung yang tak terlalu mancung,dan bibir yang tipis.Ia tinggal di sebuah penjara suci Assalafi,sebuah PONPES yang merupakan pondok besar di Brebes.Ya,itulah penjara yang selalu membuat hatinya tentram dan damai.Tujuh tahun terasa sekejap baginya.Dan baru satu tahun lalu ia tamat aliyah (setingkat MA/SMA).

Dibukanya Al-Qur’an itu,dideresnya juz bagian awal.Kalimah demi kalimah ia rangkai,dan ayat demi ayat ia lantunkan.Namun tak berapa lama bibir mungil ituberhenti.Hatinya resah.Janji dan kenangan dimasa lalu kembali menghantuinya.Mata lentiknya memandang langit biru,masih teringat jelas kenangan itu,lima tahun lalu.Kala ia duduk di kelas IX MTs Assalafi Brebes.

’’Anak Assalafi... ?’’Sebuah suara yang mengagetkan Naya.Ia menoleh sumber suara itu.Seorang laki-laki tampan berseragam putih abu-abu.
’’Iya...’’Jawabnya dengan senyum,manis sekali.Bis terus melaju.
’’Kelas berapa?’’
’’Kelas IX,kak.....’’membaca bet nama laki-laki itu.
’’Hasan,...’’potong laki-laki itu.Naya tersipu.
’’Kak Hasan sendiri?’’
’’Aku anak Assalafi juga,di MAK-nya’’
’’Kelas berapa?’’
’’Kelas XII,kamu setiap hari naik bis kalau mau berangkat?’’
’’Sebsnarnta saya mondok,tapi lagi pengen di rumah dulu’’
’’Di Assalafi?’’
‘’Iya.’’ ‘’ Kak Hasan setiap hari naik bis?’’
‘’Sebenarnya aku juga mondok di sana,tapi lagi pengen di rumah,sama seperti kamu.’’ ‘’Naya Zulaikhah,nama kamu bagus ya...,’’
Naya tersenyum.Tak berapa lama bis yang mereka naiki berhenti.Merekapun turun.

‘’Naya...!’’Seru sobat-sobat Naya yang sengaja menunggunya.
’’Hai...!’’Balas Naya.’’Aku duluan ya kak,asssalamualaikum...’’Nya berlalu meninggalkan Hasan.
’’Waalaikum salam,’’jawab Hasan.’’Subhanallah...,Naya,nama yang cantik secantik orangnya.’’gumam Hasan tanpa sadar.
’’Woi...assalamualaikum bos...!’’kaget Amir dari belakang.
’’Astaghfirullah Amir.....,waalaikum salam,hobi ya kamu suka ngagetin orang!’’
’’Maaf,pagi-pagi udah ngelamun sih,ke kelas yuk...!’’
’’Untung nggak lari jantungku Mir,kalau sampai lari aku suruh ngejar kamu,’’gerutu Hasan sambil berjalan.
’’He...he...he...,ya kan udah minta maaf,makanya pagi-pagi jangan ngelamun,untung yang nyambet aku,kalau yang nyambet setan lewat bagaimana?’’
Mereka terus berjalan menuju kelas.Tak berapa lama bel berbunyi. Bertanda pelajaran akan segera dimulai.

# # #

Empat jam berlalu tanpa pelajaran.Hampir semua kelas gaduh.Tak biasanya seperti ini.
’’Pengumuman,karena bapak dan ibu guru akan rapat,maka anak-anak bisa belajar di rumah,’’sebuah pengumuman melalui pengeras suara tersebut seketika membuat sekolah menjadi semakin gaduh. Hasan beranjak dari tempat duduknya.

’’San,kapan kamu balik ke pondok?’’tanya Amir,sobat Hasan di kelas dan di pondok.
’’Belum tau,aku masih pengen di rumah’’
’’Jangan lama-lama di rumah,pondok sepi nggak ada kamu’’
Hasan tersenyum,ditepuknya bahu Amir.Sampai di gerbang merekapun berpisah.
’’Aku duluan San,hati-hati di jalan,sampaikan salamku untuk ayah ibumu di rumah,’’ucap Amir sebelum berlalu.
’’Insya Allah,’’jawab Hasan.
Terlihat di seberang jalan Naya berdiri menunggu bis.Hasanpun menghampirinya.
’’Hai Nay...,’’Sapa Hasan.
’’Hai juga kak,’’jawab Naya.
’’Kapan kamu balik ke pondok?’’tanya Hasan
’’Belum tau kak,masih pengen di rumah,tapi mungkin satu minggu aku di rumah.’’
Tak berapa lama bis yang mereka tunggu lewat dan mereka naik. Semakin lama mereka semakin akrab.Ketika masih di rumah mereka selalu berangkat dan pulang bareng.Setelah balik ke pondokpun mereka juga masih akrab,bahkan semakin akrab.

12 komentar:

  1. Ceritanya menarik, alurnya juga sangat bagus. Tetapi, konflik kurang jelas, jadi saya beri nilai 79.
    Terima kasih. . . .

    BalasHapus
  2. Cerpennya sudah bagus,alurnya menarik,konflik perlu diperjelas lagi.Judulnya baik,maaf ya aku hanya bisa kasih nilai 78

    BalasHapus
  3. Menurutku kutipan cerpen pada paragraf di bawah ini ....
    ’’San,kapan kamu balik ke pondok?’’tanya Amir,sobat Hasan di kelas dan di pondok.
    ’’Belum tau,aku masih pengen di rumah’’
    ’’Jangan lama-lama di rumah,pondok sepi nggak ada kamu’’
    Hasan tersenyum,ditepuknya bahu Amir.Sampai di gerbang merekapun berpisah.
    ’’Aku duluan San,hati-hati di jalan,sampaikan salamku untuk ayah ibumu di rumah,’’ucap Amir sebelum berlalu.
    ’’Insya Allah,’’jawab Hasan.

    akan lebih baik jika digambarkan suasana hatinya.

    BalasHapus
  4. Menurutku juga pada kutipan cerpen di bawah ini...
    Langit terlihat semakin cerah,kabut pagi mulai pudar,dan menyari mulai pancarkan sinarnya.
    kata menyari seharusnya mentari.
    ada pula pada paragraf...
    ’’Sebsnarnta saya mondok,tapi lagi pengen di rumah dulu’’
    seharusnya sebenarnya.
    dan ini juga....
    Setelah balik ke pondokpun mereka juga masih akrab,bahkan semakin akrab.
    seharusnya kata pondok dan pun dipisah, kata semakin seharusnya makin.
    Maaf kalau terlalu teliti.Jangan lupa komentari punyaku juga OK!!!
    Saya beri nilai 76.

    BalasHapus
  5. ceritanya bagus,
    Alurnyapun juga bagus,tp ketegangannya kurang jelas,serta dalam penulisan perlu d perhatikan,seperti kata"Menyari"seharusnya "Mentari".(79)

    BalasHapus
  6. sudah bagus ,alurnya juga bagus ,
    tapi isi ceritanya kurang tegang
    saya nilai 76 aja ckupkan

    BalasHapus
  7. udah baguz kok cerepnnya.....
    menarik buanget..........alurnya juga...biza bolak- bolik...
    tapi konfliknya kurang d perpnajang ...d panjangin lagi ya.... maaf aku hanya biza ngasih nilai 80..
    semoga bermanfaatza.....

    makacih...
    wassalam

    BalasHapus
  8. cerpennya sudah bagus akantetapi lebih bagus jika di beri konflik.tokohnya kurang tolong ditambahi.saya beri nilai 74

    BalasHapus
  9. Ceritanya bagus, alurnyapun menarik, pendeskripsian latar juga menarik.

    Tapi konflik belum ditemukan dan ini membuat kurang menarik,

    Masih banyak sekali kesalahan penulisan,
    seperti

    ’’Sebsnarnta saya mondok,tapi lagi pengen di rumah dulu’’

    kata mondok lebih baik diganti dengan pesantren.

    Terima kasih

    Saya beri nilai 74
    semoga bermanfaat

    BalasHapus
  10. Cerpen ini bagus, apalagi pembukanya, tampaknya cukup menjanjikan. Terus berkarya semoga makin bagus.

    Namun, yang perlu diperbaiki adalah tata tulis. Sayang kan kalau cerpennya sudah bagus, tetapi gara-gara tata tulis sehingga pembaca menjadi bosan dan tidak mau melanjutkan membaca.

    Sukses selalu!

    BalasHapus
  11. cerpennya dah bagus,,, tapi banyak kata - kata yang berbahasa jawa. membuat efek kurang gitu dech............

    tahanks................(87)

    BalasHapus